Learn to Be A True Muslimah

Archive for the ‘membaca’ Category

Bismillah..

Isaac Newton:

“If I have been able to see further.it was only because I stood on the shoulders of Giants.”..

Jika saya bisa melihat jauh lebih banyak, itu semata-mata karena saya berdiri di atas pundak para Raksasa (tokoh2 besar masa lampau)”

Newton adalah raksasa (giant = tokoh besar), pemikir terbesar dalam sejarah umat manusia. Leonardo da Vinci bisa mencoba menganalisis alam dunia dan manusia. Galileo berasumsi tentang hukum gravitasi alam semesta. Namun, Newton tidak hanya berasumsi. Ia menemukan kunci matematis dari sistem pergerakan seluruh alam semesta kita. Dari mulai buah apelyang jatuh ke tanah hingga gerakan semua benda raksasa di angkasa luar bumi, seperti bulan,planet, bintang, dan sistem orbitnya.Ini adalah rumus Gravitasi Universal.

Seperti orang-orang besar lainnya, Newton suka menikmati kesendirian dan merenung. Ia pernah dianggap bodoh karena suka melamun. Akan tetapi, pikiran Newton jelas tidak kosong. Newton memang suka tidak berkonsentrasi pada satu hal, tapi bisa mempunyai ketajaman pikiran yang dahsyat pada hallainnya. Ada waktu2 tertentu ketika ia tidak berkonsentrasi pada satu hal dan pada waktu lain konsentrasinya tidak ada yang mampu menandingi.

Karena suka menyendiri dan berpikir, ia segera menemukan hobi baru yang memberinya kesenangan tiada tara, yakni membaca. Karena banyak membaca, segera saja pikirannya terakselerasi dengan luar biasa. Isaac Newton belajar dari para genius dari masa-masa sebelumnya: Copernicus, Galileo, dan lainnya. Semua tokoh besar mempunyai pahlawan2 yang menginspirasikan mereka.

 

Einstein:

“Imagination is more important than knowledge, because knowledge is limited, whereas imaginatin embraces the entire wold.”..

“Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan, karena pengetahuan terbatas, sedangkan imajinasi mencakup seluruh dunia.”

Einstein mungkin orang genius paling ngetop di dunia. Selain genius luar biasa, ia juga ramah,akab dengan siapapun termasuk wartawan humoris-, eksentrik, dan bisa menerangkan hal-hal rumit dengan “lumayan” sederhana. Ia adalah ilmuwan yang gambar wajah dan rambut jabriknya terpampang di dinding2 universitas2 seluruh dunia hingga kamar2 anak kecil yang mungkin belum tahu siapa dia.

Sejak kecil, ia suka menyendiri dan berpikir. Ia jalan-jalan mendaki bukit desanya yang tenang dan sejuk.. dan sesampainya di puncak, ia santai berbaring di rumput dan mengkhayal. Ia berpikir tentang semua keajaiban alam, tentang magnetnya, tentang tenaga ajaib yang menjaga jarum kompasnya tetap di utara, tentang luar angkasa yang maha luas, tentang “makhluk” apa itu listri yang dikerjakan ayahnya. Jika Anda ingin genius seperti Einstein, barangkali perlu banyak berimajinasi, seperti perkataannya di atas.

 

Andrew Carnegie:

The man who enters a library is the best society this world affords; the Good and The Great welcome him, surround him, and humbly ask to be allowed to become his servants..”

Orang yang memasuki perpustakaan adalah masyarakat terbaik yang dihasilkan di dunia ini; Kebaikan dan Kebesaran menyambutnya, mengelilinginya, dan dengan rendah hati meminta padanya untuk diizinkan menjadi pelayan-pelayannya .. “

Sewaktu muda, kesenangan Andrew Carnegie adalah membaca. Ia pernah bertetangga dengan seorang kaya, Kolonel James Anderson. Ia punya sebuah perpustakaan dan membolehkannya untuk membaca2 buku di sana. Ia sangat senang sekali berada di sana.

Buku membuat kita bisa menyerap ilmu-ilmu terhebat dan paling unggul di dunia dengan biaya yang sangat murah. Darinya kita bisa belajar tentang peradaban2 hebat, tokoh2 terbesar, rahasia orang2 paling kaya, kemajuan sains-teknologi yang paling mutakhir. Kalau ada perpustakaan yang lengkap dan menyenangkan tentu akan lebih bagus lagi. Berjuta-juta orang, tidak melihat kaya atau miskin,akan menyerap ilmu2 terhebat di dunia tanpa biaya sama sekali alias gratis.

Ilmu yang tajam bisa saja mahal tapi tidak perlu mahal. Bahkan Leonardo da Vinci, Newton, Einstein lebih banyak merenung untuk mengembangkan imajinasi dan pengetahuannya. Dan, merenung itu gratis.. 🙂

Semoga menginspirasi..

= = =

Sumber: Imperium III, Rahasia 1000 Tahun Keunggulan dan Kekayaan Manusia

“Hebat!”

Masya Allah, ini bagus sekali..

Wuiss, benar2 motivatif..!!

Hmm.., oh begitu..

Ya.. ya.. Aku juga merasakannya..

Eh.. eh.. ini penulisnya ko pinter banget sih, bikin pembacanya penasaran..?!

Ini referensinya banyak banget.. pasti penulisnya ini sangat suka mbaca..

= = = =

” ‘Afwan, dzah.. Kalau tadi suara ana mengganggu.. Kalau lagi mbaca buku, ana memang suka bicara sendiri. Apalagi kalau bukunya sangat bagus.”, kataku pada seorang ustadzah di ruang guru.

“Oh, iya. Tidak apa2.”, jawabnya lembut.

” ‘Afwan ya, Dzah.. Soalnya ana juga tidak sadar.. tahunya setelah kata2 itu selesai diucapkan. Jadi, kalau ana mbaca buku biasanya minta maaf sama orang2 di sekitar ana, takut mengganggu.”, tambahku menjelaskan.

Saat itu ana sedang membaca buku “Zaman Kebangkitan Besar, IMPERIUM III – Rahasia 1000 tahun Keunggulan dan Kejayaan Manusia”, penerbit Mizan. Ana memang orangnya mudah terbakar semangatnya meski hanya dengan membaca buku. Oleh karena itu, kalau lagi sedih atau pusing, ana membaca buku untuk hiburan sekaligus untuk menyehatkan tubuh dan pikiran.. 🙂

Ana merasakan, dengan membaca buku, seolah-olah ada morfin alami yang muncul di otak yang menimbulkan kesejukan dan rasa  nyaman.. jadi, pusingnya jadi hilang dan tidak terasa sakit sama sekali.. Hihi, lucu ya..

 

 

 

 

Setiap hari, kita dan anak-anak kita dibombardir dengan banyaknya iklan, baik di televisi, majalah, koran, radio, internet, dan lain sebagainya terus-menerus tanpa henti sejak bangun tidur hingga saat beranjak dari tidur lagi. Kita diajari, ditawari, digoda, “dipermudah” untuk menjalankan hidup konsumtif, untuk hidup secara “modern dan bergaya”,  untuk melepaskan kontrol keinginan kita atas barang-barang penuh gengsi, dan sebagainya.

Tak pernah lepas sedikit pun iklan ini “menyerang”, di jalan raya, di dalam gedung bioskop, bahkan di kantor saat kita seharusnya berkonsentrasi bekerja. Iklan itu bahkan sering menawarkan sesuatu yang tidak kita perlukan.

Ada satu hal yang masih bisa kita pegang dalam menyikapi itu semua, yakni iklan-iklan tersebut tidak bisa memaksa kita untuk membeli produknya. Mereka hanya bisa membuat kita tertarik untuk membelinya. Itulah yang sesungguhnya perlu kita lakukan mengenai kebiasaan membaca. anak-anak harus kita buat tertarik untuk membaca. anak-anak harus kita perkenalkan dengan keasyikan dan kesenangan membaca.

Membaca adalah jantungnya pendidikan dan merupakan kegiatan sepanjang hayat. Oleh karena itu, kita mutlak perlu “MENGIKLANKAN” KECINTAAN MEMBACA ini seagresif iklan-iklan lainnya. Kita mutlak perlu mengiklankannya, membuat tertarik tanpa henti tanpa bosan, karena adanya manfaat yang luar bisa dari kegitan membaca.

Bagaimana respon Anda?


Arsip

Statistik Blog

  • 886.872 hits