Pernikahan Hafidz-Hafidzah
Posted 29 Juni 2011
on:Bismillah..
Hari Ahad yang lalu adalah pernikahan salah seorang sahabat karibku yang telah lulus ujian tahfidz. Memang sih, kalau ada akhwat yang sudah lulus ujian tahfidz, dalam waktu dekat biasanya akan terdengar kabar kalau dia akan menikah. Tapi kalau yang lulus ujian adalah laki-laki (ikhwan).. belum tentu! karena setelah selesai ujian biasanya para hafidz tersebut mendapat tugas dari lembaga untuk mengajar di tempat lain, bahkan ditempatkan di luar Jawa beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun.
Kembali ke masalah pernikahan hafidz-hafidzah. Sahabatku ini sepertinya dijodohkan oleh orang tuanya. Memang keluarganya adalah keluarga para penghafal qur’an. Jadi, kalau ada laki2 yang akan melamar putrinya, yang ditanyakan pertama kali adalah “Punya hafalan qur’an berapa juz? Berapa hadits yang sudah dihafal?”. Aneh memang, yang ditanyakan bukan pekerjaan dan sekolahnya seperti kebanyakan orang tua pada umumnya..
“Enak ya, hafidzah.. dapat hafidz.”., kata sahabatku.
“Iya..”, jawabku.
Kalau orang tua ana, pertanyaannya mungkin bukan berapa juz hafalan qur’an yang dimiliki, karena keluarga ana bukanlah keluarga penghafal qur’an. Keluargaku hanya keluarga muslim biasa. Jadi, keinginan menghafal qur’an itu bukan dari keluargaku tapi lebih pada pergaulanku dengan para penghafal al-Qur’an. Alhamdulillah, Allah telah mempertemukanku dengan mereka sehingga Allah menitipkan cita-cita itu dalam hatiku.
Dalam detik-detik ujian ini, ortu malah bicara pernikahan.
“Kamu sudah saatnya menikah!”, kata ibu.
“Biar ayah dulu yang mengurus, ibu. Ana masih konsentrasi ke hafalan.”, jawabku sambil mengalihkan perhatian.. π
Dulu ana pernah juga sih, ditawari hafidz..
“Ukhti, gimana kalau anti menikah dengan kakakku?”, kata salah seorang sahabatku. Kakaknya sudah mengkhatamkan hafalan al-qur’an beberapa tahun lebih dulu. Tapi, dia bercerita juga kalau kakaknya itu.. galak.. π
“Mm..bagaimana ya, kita kan belum lulus ujian. Kamu tahu kan, gimana pesan dari ustadzah. Sebaiknya kita tidak menikah sampai sudah benar2 lulus.”, jawabku. Saat itu memang ana sangat idealis, harus selesai dulu, baru menikah. Makanya, penawaran dari orang2 itu tidak kuberitahukan pada ortu agar lebih aman.. π
Hanya saja al-qur’an memerintahkan kita untuk taat pada ortu. Bagaimana ya nanti jika ana dijodohkan oleh ortu ana?? Padahal tahfidznya belum selesai. Bulan ini adalah bulan ke-18 ana tercatat sebagai santri tahfidz. Sebenarnya masih ada 6 bulan lagi untuk mencapai 2 tahun, target normal khatam hafalan. Hanya saja, ana menargetkan, sebelum dua tahun sudah selesai, jika ana diizinkan menggunakan kemampuanku yang sebenarnya.. bi idznillah.. (dulu ana bisa menghafal 1 juz hanya dalam 4 hari, tapi benar2 konsentrasi dan tidak melakukan aktivitas apapun selain menghafal).
= = = = =
“Ukhti, apakah engkau punya kenalan seorang hafidz?”, tanya sahabatku yang ingin punya suami seorang hafidz. Menurut perkiraannya, mungkin ana bisa mengenalkan untuknya.
“Tidak, ukhti. Ana tidak punya kenalan hafidz di ma’had putra, meskipun satu orang.. Bahkan markaz ma’had yang putra pun ana tidak tahu di mana…kecuali yang di tengah kota. Itupun hanya lewat.”, jawabku. Markaz tahfidz putra ada tiga, hanya satu yang kuketahui letaknya.
“Tapi bagaimana antum tahu sistem di putra, kalau sudah lulus disuruh tugas ngajar?”, tanyanya penasaran.
“Dari sahabatku, ada adiknya yang sudah lulus lalu ditugaskan ngajar di pondok di luar Jawa.”, jawabku.
= = = = =
Takdir telah ditulis dan tintanya telah kering. Keyakinan pada takdir dan baik sangka pada Allah lah yang dapat membuat hati kita tenang. Wallahu a’lam..
Ya Allah, dekatkanlah hamba dengan orang-orang shalih. Ya Allah, pertemukanlah hamba dengannya tanpa didahului dengan kemaksiatan. Aamiin..
41 Tanggapan to "Pernikahan Hafidz-Hafidzah"
Amiiin. semoga mba niken mendapatkan jodoh yg terbaik dari Allah SWT π
Assalamu alaikum wr wb,
Seorang hafidzah pasti sangat bangga bila dapat menikah dengan seorang hafidz. tapi apakah kebanggaan adalah yang terbaik ? Kbanggaan ini harus dibayar dengan syukur yang sangat banyak.
Bagaimana kalau jodoh yang terbaik menurut Allah adalah bukan seorang hafidz tapi calon hafidz ? Dan sebagai seorang istri diberi kesempatan untuk menjadi jalan kebaikan bagi suami dan keturunannya? Kelihatannya pilihan kedua lebih banyak effortnya. Tetapi jelas rewardnya dari Allah..
Masing pilihan relatif, baik dan buruk dari sudut pandang manusia relatif. Yang Absolut adalah pandangan Allah..
Senang sekali membaca tulisan2 mbk Niken.. Nama Niken sering sy sebut dalam pengajian2 Tahfidz di Bandung..
Teruslah menulis…
Moga anti dipertemukan dengan jodoh yang anti harapkan. target ideal haruslah dikejar, hafidz dan sholeh lagi berakhlak mulia. jika Allah mentakdirkan lain barulah target, dibawah itu. karena para penghafal al-qur’an adalah keluarga Allah, maka sudah sepantasnya jika seorang hafizhah mendapatkan seorang hafizh, agar senantiasa menjadi keluarga Allah. zawajakillah
Assalamu βAlaikum wr wbβ¦mbak niken saya mau tanya kewajiban apa saja yang harus dipenuhi seorang suami yang Istrinya Hafidhohβ¦? saya bukanlah Hafidz, tapi insya ALLAH saya sedang menuju jalan menikahi seorang hafidhohβ¦.dan Mohon Doβa nya ya mbakβ¦..Wassalam.
assalamu’alaikum warohmatulloh mba’..,ana santri di MA’HAD BILAL BIN RABBAH KAB.SORONG – PAPUA BARAT,yang ana mau tanyakan sama ukhti ,apakah kita bisa menghafal al qur’an 1 juz selama 4 hari seperti yang mba’ lakukan….kalau bs bgmn caranya yaa..,jazaakalloh khoir…
smg dimudahkan jodoh oleh Allah SWT
Assalamu’alaikum mba, blognya bagus semga selalu bisa istiqomah dalam menebar kebaikan. jazakumullah khairan. satu pertanyaan mba.. tahu pondok tahfidz khusus puteri ga mba ? mohon infonya.
assalamu’alaikum,, afwan mba’ ma’had ulul albab yang mba’ maksud ini yang terletak di tulakan, godog bukan ??
jazakillah khoir….
asslmu alkum…kebutulan nih…sy lg nyari jodoh pengennya sih hafidzah tp ga tau kehendak allah, sy hanya mohon bantuannya klo bisa dimediasi…taaruf,..sebelumnya syukron
Assalamu’alaikum wr wb. Andaikata ukhti sudah khatam 30 juz ana berminat meminang ukhti.
Hehehe… mantaab tuh Akhi sungguh gentlemen
memang kalau kita konsen 1juz dlm 4hari insya Alloh dimudahkan. ana dulu tiap hari 1/4juz, bahkan pernah 1/2juz 2kali saat mondok, lainnya istiqomah 1/4juz, 5bln 10hr ana selesai 30juz. sayangnya ana skrg byk disibukkan urusan perusahaan, ana ingin kembali merasakan nikmatnya tahfidhul Qur’an, adakah seorang hafidhoh yg berkenan mendampingi ana melahirkan generasi Qur’an?
subhanallah mba. bismillah semangat lah… lagi futur nih mba..
assalamu ‘alaikum ..!
ane ikhwan bru hafidz 2 juz cari istri hafidzhoh
Aamiin ya Allah π
Semoga kita bisa cepat menyandang gelar hafidzah yaa ukhti π
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. ukhti, anti ikut program tahfidz dmn? ana pngen sekali jd hafidzoh. hari ini tertanggal 9 desembr 2012 ana msih kuliah n insya allah stelah kuliah pngen msuk pondok tahfidz. ana btuh info. syukron
Ya Allah, bahagiakanlah saudariku ini, tenangkanlah kegalauannya, rahmatilah dia dengan pendamping yang sholeh, aamiin
Subbhanallah . . .
Hafidhoh dambaan saya juga..
do’akan saya ya semoga bisa mendapatkan calon hafidzoh yang sholehah . . .
Sebagai wanita ana ingin dapat jodoh yg hafidz pula, agar dapat menjaga ayat2 ana jugaa π semoga Allah menakdirkan jodoh ana penghafal alqur’an. amin
1 | abu umar arief
30 Juni 2011 pada 21:56
π